Jendela Hikmah

Proses itu tumbuh bersama. Bukan meninggalkan tetapi menguatkan. Bukan mengabaikan tetapi menjaga kepercayaan. Bukan merasa benar tetapi bersikap legowo. Bukan merasa dikalahkan tetapi menghargai usahanya. Bukan menjauhinya tetapi mendekatinya. Hadirkan Allah di setiap jengkal kehidupan. TanpaNya, kekerdilan diri semakin terlihat. Kelemahan menghantam jiwa.  Kerapuhan semakin dirasa. Jurang Rindu, 12 November 2020 《Nurmala》

Ke Sukabumi beli moci Rasa durian aku tak suka Janganlah terlalu membenci Nanti bisa jadi cinta Buah mahoni rasanya pahit Minum yang banyak pahitnya hilang Walau hati ini sakit Kamu tetap yang kusayang Rhoma irama dan gitar tua Elvi Sukaesih dengan cengkoknya Mereka sudah akad di KUA Jodohku belum datang juga Tanah liat dibuat kendi Kendi diisi air dingin Hei kamu yang sendiri Jemput aku dong jadi pengantin By: Nurmala

Oleh: Nurmala Di antara puluhan pasang mata, aku masih tertegun melihat tubuh yang terbaring. Waktu itu usiaku baru tujuh tahun. Banyak hal yang tidak kupahami, mengapa semua orang menangis? ************************** Oktober 1997 Jam dua dini hari, aku dikejutkan dengan kedatangan ibu dan kakak laki-laki dari kakak ipar. Ibuku sibuk memasukkan beberapa lembar baju ke dalam tas. Aku mengucek-ngucek mata sambil bertanya dalam hati, ada apa ini? Aku hanyalah seorang gadis kecil yang belum mengerti kehidupan. Kami semua berangkat dengan pakaian seadanya. Aku mengenakan piyama hijau botol lengan panjang. Dalam perjalanan tak ada suara obrolan. Hanya isakan tangis ibu yang berusaha diredakan oleh ibu mertua, kami memanggilnya mami. Sekitar 100 meter menuju tempat tujuan, terlihat ada bendera kuning. Sepengetahuanku saat itu, kalau ada bendera kuning artinya ada orang yang meninggal. Siapa ya yang meninggal? Aku, gadis kecil masih belum menemukan titik terang. Perlahan kami memasuki ru

 Aku seorang guru MI. Karena itulah aku berambisi untuk mendidik anak-anakku untuk pandai membaca, menulis, dan berhitung dengan tanganku sendiri. Aku tidak mau mendengar kalimat ejekan dari mulut singa bahwa seorang guru tidak becus mengajari anaknya sendiri. Lelah itu pasti, tapi visi dan misiku harus tetap berjalan. Hasil bukanlah tujuan utamaku. Proses mereka belajarlah yang harus mereka lalui dan nikmati. Berhasil atau gagal merupakan produk bagian dari proses.Ketika hasilnya gagal atau belum sesuai target maka perlu adanya evaluasi. Mencari akar masalah dan menyelesaikannya. Ketika upaya itu berhasil maka perlu mempertahankan dan mengembangkan bagian proses yang mendorong keberhasilan tersebut.  Jadi, ketika seseorang berdiri dipuncak kejayaan, bukan berarti sudah selesai. Bukan berarti bebas dari tugas. Justru, dengan kemenangannyalah dia harus mencari cara untuk tidak turun dari puncak. Akan lebih baik jika menebar manfaat kepada sesama dengan ilmu yang dimiliki. Hal tersebut a